TAHUN ini, untuk pertama kalinya saya mudik ke kampung halaman saya, Payakumbuh dengan menyetir kendaraan sendiri, bergantian dengan seorang keluarga jauh yang saya minta menemani. Menyetir sendiri siang-malam sejauh 1380 kilometer melewati hutan-hutan sepi di sepanjang lintas Sumatera tentu bukan pilihan yang bijak, apalagi saya mengajak anak-istri dan seorang ponakan.
Berangkat dari Depok pada Selasa malam 30 Juli 2013 pukul 19.00 WIB, kami sampai dengan selamat di kampung halaman pada Kamis pukul 11.30 WIB. Itu berarti sekitar 40,5 jam perjalanan. Menggunakan sebuah SUV Toyota bermesin 1500 cc, saya menghabiskan sekitar Rp 870 ribu untuk bensin (+/- 133 liter, diisi ulang 3 kali selama perjalanan). Untuk tol sekitar Rp 50.000, untuk bayar kapal ferry Rp 275 ribu, dan untuk makan selama perjalanan sekitar Rp 300 ribu. Bila dihitung total jenderal, biaya perjalanan “hanya” sekitar Rp 1.500.000 saja. Uang segitu setara dengan tiket pesawat Jakarta – Padang untuk satu orang. Lumayan hemat, kan?
Saya memilih rute Lintas Tengah Sumatera, yaitu:
Pelabuhan Bakauheni
Bandar Jaya
Martapura
Baturaja
Muara Enim
Lahat
Tebing Tinggi
Lubuk Linggau
Sarolangun
Bangko
Muara Bungo
Darmasraya
Sijunjung
Payakumbuh
Di antara kota-kota/kabupaten-kabupaten di atas, yang paling rawan kejahatan adalah Lahat dan Lubuk Linggau, tapi alhamdulillah saat melintasi kawasan itu, kami lewat tanpa halangan apa pun juga. Di antara kota-kota di atas, yang paling parah kondisi jalannya adalah Bandar Jaya. Sebagian besar jalan di daerah ini tidak layak. Sementara kota-kota lainnya kondisi jalannya mulus.





welcome home da…
😀